hidup… hidup.. hidup… inilah hidup….
kadang aku berpikir mengapa ada keributan di dunia ini?
kadang aku berpikir mengapa orang di dunia ini tidak bisa berdamai?
bukankah kita tinggal di tanah yang sama yaitu dunia?
tapi kemudian aku berpikir lagi, mengapa aku bisa marah?
mengapa aku bisa kesal?
mengapa aku bisa tertawa?
mengapa aku bisa menangis?
mengapa aku bisa sakit?
inilah hidup… jika tidak ada rasa di atas tentunya tidak hidup…
dan ternyata dari semua ini memang satu sebenarnya yang kita perlukan yaitu HIKMAH dari pada TYME….
mengapa?
banyak uang tanpa HIKMAH pastilah habis… karena uang sebanyak apa yang tidak mungkin habis dibelanjakan?:)
punya keluarga yang mengasihi tanpa HIKMAH kita tidak akan menyadari itu….
punya teman yang baik tanpa HIKMAH kita tidak akan bisa menjadikan teman seperti keluarga….
dsb…..
tanpa HIKMAH kita tidak tahu arti bersyukur, kita tidak tahu arti hidup bahkan kita tidak akan pernah bisa melewatkan masa pembentukan dan masalah-masalah kita…
Jadi inti dari semua ini adalah HIKMAH dari pada TYME karena HIKMAH dari emosi pribadi itu bukanlah HIKMAH tapi nafsu atau kepentingan pribadi….
Tapi ini kejadianku, aku banyak melihat orang-orang protes termasuk diriku seringkali juga protes terhadap suatu keadaan…
terkadang aku berpikir saat aku mau protes ….
- apakah aku pernah memperhatikan posisi orang lain?
- apakah aku sudah memperhatikan kepentingan orang lain?
- apakah aku sudah mengenal suatu kondisi tertentu saat aku hendak protes?
- apa yang akan aku lakukan jika aku dalam posisi dia????apakah aku akan berlaku sama??
ini yang mungkin aku dan temen2semua lupakan ketika sedang marah …
mungkin ketika kepentingan kita tergores atau tersentuh oleh orang lain tanpa berpikir rasanya ingin langsung marah…
sehingga terjadilah kemarahan atau kekesalan dalam diri atau kepada orang lain, betul tidak???
kadang aku berpikir mengapa ada keributan di dunia ini?
kadang aku berpikir mengapa orang di dunia ini tidak bisa berdamai?
bukankah kita tinggal di tanah yang sama yaitu dunia?
tapi kemudian aku berpikir lagi, mengapa aku bisa marah?
mengapa aku bisa kesal?
mengapa aku bisa tertawa?
mengapa aku bisa menangis?
mengapa aku bisa sakit?
inilah hidup… jika tidak ada rasa di atas tentunya tidak hidup…
dan ternyata dari semua ini memang satu sebenarnya yang kita perlukan yaitu HIKMAH dari pada TYME….
mengapa?
banyak uang tanpa HIKMAH pastilah habis… karena uang sebanyak apa yang tidak mungkin habis dibelanjakan?:)
punya keluarga yang mengasihi tanpa HIKMAH kita tidak akan menyadari itu….
punya teman yang baik tanpa HIKMAH kita tidak akan bisa menjadikan teman seperti keluarga….
dsb…..
tanpa HIKMAH kita tidak tahu arti bersyukur, kita tidak tahu arti hidup bahkan kita tidak akan pernah bisa melewatkan masa pembentukan dan masalah-masalah kita…
Jadi inti dari semua ini adalah HIKMAH dari pada TYME karena HIKMAH dari emosi pribadi itu bukanlah HIKMAH tapi nafsu atau kepentingan pribadi….
Tapi ini kejadianku, aku banyak melihat orang-orang protes termasuk diriku seringkali juga protes terhadap suatu keadaan…
terkadang aku berpikir saat aku mau protes ….
- apakah aku pernah memperhatikan posisi orang lain?
- apakah aku sudah memperhatikan kepentingan orang lain?
- apakah aku sudah mengenal suatu kondisi tertentu saat aku hendak protes?
- apa yang akan aku lakukan jika aku dalam posisi dia????apakah aku akan berlaku sama??
ini yang mungkin aku dan temen2semua lupakan ketika sedang marah …
mungkin ketika kepentingan kita tergores atau tersentuh oleh orang lain tanpa berpikir rasanya ingin langsung marah…
sehingga terjadilah kemarahan atau kekesalan dalam diri atau kepada orang lain, betul tidak???
· · Bagikan
- Lentera Hati Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji; apabila meraka marah, mereka memberi maaf. (QS Al-Syura [42]:37
- Lentera HatiKemarahan dapat kapan saja muncul dari diri manusia. Begitu juga dengan kebencian. Ketika marah dan benci telah menguasai jiwa, seseorang sulit untuk menghindari dosa dan perbuatan keji: larangan dilanggar dan kewajiban diabaikan. Namun, kemarahan dan kebencian dapat dicegah dan dikendalikan. Rasulullah Saw. dan para sahabatnya adalah orang-orang yang dapat mengendalikan emosi, marah, dan benci. Mereka mampu memaafkan kesalahan orang, ramah kepada orang jahil, santun kepada orang fasik, sabar kepada orang yang mencela, dan murah hati kepada orang yang menyakiti. Dengan murah hati, semua persoalan dapat diselesaikan dengan arif dan bijak.
0 komentar: