•22.35
Rahasia Cinta Dalam Hati
Aku mengingatmu disaat aku mulai lupa. Aku melupakanmu disaat ingatanku hanya tentangmu. Ku ingin semua berakhir walau ku tahu ini awal segalanya. Ingin ku awali akhir cerita yang semakin sulit dimengerti.
Aku tau tentangmu, kamu pahami siapa aku, tapi aku masih berbicara tanpa teman, berucap tanpa makna.
Kamu biarkan keadaan terpuruk, tetap ku biarkan hari ini sepi. Kamu butuh aku, tapi kamu biarkan aku mencari tau siapa kita?
Waktu terus kau hentikan, saat detik tetap kokoh berpetualang. Aku ingin mencari, tapi kamu hanya sepenggal kisah bukan cerita.
Sebutkan ketiadaan itu musnah, letakan egomu di atas bahu kelelahan. Tapi lepaskan jika aku bukan kamu.
Kamu biarkan mimpi ini mewabah, menceritakan keadaan yang berbalik, memisahkan antara dia dan dia, menyatukan cinta dan ego, membiarkan hati tetap sepi melupakan arti sunyi.
Apa yang kau cari…masih ku teliti. Apa cerita dari cinta belum aku penuhi.
Aku terdiam, kamu berteriak. Kamu memaksaku menolak, tapi kamu mengharapkan waktu mengalahkan cerita. Siapa yang mengerti ini benar?
Aku masih bertanya ….!
Jawaban hanya cukup diterka. Tak puaskan!
Ku ingin kau tau, kau melelahkan. Tapi kau membiarkan aku terkunci dalam hatimu.
Ini bukan akhir, ini bukan awal, ini juga bukan cerita dan tak ada yang tau apa kita. Kamu siapa..? aku tak perduli. Aku siapa..? aku masih mencari.
Benar ! cukup ditelan pahit sendiri atau ludahkan bila orang mulai tek perduli. Peduli apa mereka…? Ini kisahku, bukan kisahmu.
Aku rela air mata menjadi darah. Aku terima jantung menjadi pajangan.
Kau tawarkan, kau pamerkan, ini milikmu ! !
Hiasan yang selama ini aku tau tak pernah terhapus, hanya tergores dan waktu membenahi kesalahan ini menjadi masa lalu indah yang pahit. Tak berawal tanpa akhir.
Malam akan mengerti, akan menjadikan bintang dan bulan sabagai hiburan, tapi rintik hujan membiarkan aku tetap basah. Kau memang batu ! dan aku hanya setetes embun yang berani hadir di pagi hari dan mencengkram di malam hari.
STOP ! hentikan kepalsuan, cukup kebohongan. Lupakan pernah hadir kesetiaan. Aku bosan ! tuhan….. ini adil untuknya, berat untuk ku genggam, lelah hati mengerti, sepertinya aku sendiri dalam cinta, terselubung dalam keramaian. Itu melelahkan !
Kamu ! beraninya tawarkan kepahitan yang dangkal, kau biarkan aku tenggelam dalam kedongkolan.
Keheningan ini tak peduli siapa aku……………..
Ingin ku akhiri kisah ini, tapi kau menggenggam segalanya. Melepaskan yang seharusnya kau simpan.
Siapa kamu??? Aku hanya ingin mengerti, mengapa hanya ini yang tersimpan? Mengapa Cuma sepenggal kisah yang harus ku genggam….???
Sabarkan……………
Kita tau….. Kau dan aku sama. Tapi kau takan pernah tau aku beda, aku adalah aku dan Aku tetap aku.
Aku mengingatmu disaat aku mulai lupa. Aku melupakanmu disaat ingatanku hanya tentangmu. Ku ingin semua berakhir walau ku tahu ini awal segalanya. Ingin ku awali akhir cerita yang semakin sulit dimengerti.
Aku tau tentangmu, kamu pahami siapa aku, tapi aku masih berbicara tanpa teman, berucap tanpa makna.
Kamu biarkan keadaan terpuruk, tetap ku biarkan hari ini sepi. Kamu butuh aku, tapi kamu biarkan aku mencari tau siapa kita?
Waktu terus kau hentikan, saat detik tetap kokoh berpetualang. Aku ingin mencari, tapi kamu hanya sepenggal kisah bukan cerita.
Sebutkan ketiadaan itu musnah, letakan egomu di atas bahu kelelahan. Tapi lepaskan jika aku bukan kamu.
Kamu biarkan mimpi ini mewabah, menceritakan keadaan yang berbalik, memisahkan antara dia dan dia, menyatukan cinta dan ego, membiarkan hati tetap sepi melupakan arti sunyi.
Apa yang kau cari…masih ku teliti. Apa cerita dari cinta belum aku penuhi.
Aku terdiam, kamu berteriak. Kamu memaksaku menolak, tapi kamu mengharapkan waktu mengalahkan cerita. Siapa yang mengerti ini benar?
Aku masih bertanya ….!
Jawaban hanya cukup diterka. Tak puaskan!
Ku ingin kau tau, kau melelahkan. Tapi kau membiarkan aku terkunci dalam hatimu.
Ini bukan akhir, ini bukan awal, ini juga bukan cerita dan tak ada yang tau apa kita. Kamu siapa..? aku tak perduli. Aku siapa..? aku masih mencari.
Benar ! cukup ditelan pahit sendiri atau ludahkan bila orang mulai tek perduli. Peduli apa mereka…? Ini kisahku, bukan kisahmu.
Aku rela air mata menjadi darah. Aku terima jantung menjadi pajangan.
Kau tawarkan, kau pamerkan, ini milikmu ! !
Hiasan yang selama ini aku tau tak pernah terhapus, hanya tergores dan waktu membenahi kesalahan ini menjadi masa lalu indah yang pahit. Tak berawal tanpa akhir.
Malam akan mengerti, akan menjadikan bintang dan bulan sabagai hiburan, tapi rintik hujan membiarkan aku tetap basah. Kau memang batu ! dan aku hanya setetes embun yang berani hadir di pagi hari dan mencengkram di malam hari.
STOP ! hentikan kepalsuan, cukup kebohongan. Lupakan pernah hadir kesetiaan. Aku bosan ! tuhan….. ini adil untuknya, berat untuk ku genggam, lelah hati mengerti, sepertinya aku sendiri dalam cinta, terselubung dalam keramaian. Itu melelahkan !
Kamu ! beraninya tawarkan kepahitan yang dangkal, kau biarkan aku tenggelam dalam kedongkolan.
Keheningan ini tak peduli siapa aku……………..
Ingin ku akhiri kisah ini, tapi kau menggenggam segalanya. Melepaskan yang seharusnya kau simpan.
Siapa kamu??? Aku hanya ingin mengerti, mengapa hanya ini yang tersimpan? Mengapa Cuma sepenggal kisah yang harus ku genggam….???
Sabarkan……………
Kita tau….. Kau dan aku sama. Tapi kau takan pernah tau aku beda, aku adalah aku dan Aku tetap aku.
0 komentar: