Pemahaman diri dan tujuan hidup
Pemahaman diri tidak hanya sebatas tentang pemahaman terhadap identitas diri, namun lebih dari itu. Pemahaman diri merupakan pemahaman sebagai diri pribadi, social, spiritual dan kelebihan serta kelemahan yang ada pada diri sendiri. Pemahaman diri merupakan langkah awal dalam pembentukan konsep dan kepribadian diri. Dari sini akan mewujudkan eksistensi dan eksplorasi diri pribadi.
Tujuan Hidup.
Sebagai langkah awal untuk menjawab pertanyaan itu kiranya kita perlu memahami berbagai hal prinsip yang bisa dipahami dan dikembangkan terus-menerus dalam kehidupan.
Hidup itu adalah suatu periode yang memiliki batas waktu tertentu yang diberikan oleh Tuhan bagi manusia.
Hidup adalah suatu proses “menjadi”, yaitu menjadi manusia yang berarti dan berguna bagi hidup itu sendiri dan berguna bagi dunia.
Waktu tak akan terulang lagi. Menunda-nunda waktu dengan alasan masih banyak waktu adalah tidak beralasan.
Rentang waktu kehidupan tidak seharusnya diisi dengan cara seadanya. Manusia harus merencanakan dan mengisi kesempatan hidupnya dengan cara efektif dan produktif.
Hari ini adalah hari pertama dari sisa hidupmu. Tidak ada yang bisa memastikan kapan seseorang akan dilahirkan, sebagaimana juga tidak bisa dipastikan kapan kita akan meninggalkan dunia.
Tak selamanya manusia tergantung padaorang lain; tidak selamanya kamu bergantung padaorang tua. Suatu saat kamu harus mandiri. Karena itu, kamu harus sudahmemiliki cita-cita. Kamu harus memulai sesuatu dengan berani mengatakan, “Aku sudah mulai!”
Berdasarkan prinsip diatas, individu akan lebih mengerti tujuan hidupnya dan untuk apa dia di lahirkan di bumi ini.
Sebagai remaja dan pelajar, kamu berada pada kelompok peralihan kematangan tertentu dan menjelang pemantapan dan penitian karir. Ini adalah masa yang penting untuk memantapkan hati menuju masa depan. Oleh karena itu, seorang pelajar SMA harus berani melangkah menuju kedewasaan. Seorang yang dewasa tidak malu bertindak benar, tidak bermalasan, dan tidak dimanjakan oleh fasilitas.
Remaja atau pelajar yang memiliki prinsip harus berani menata hidupnya sendiri. Tidak seharusnya seorang pelajar melakukan hal-hal berikut ini.
Menjadi “benalu” atau “parasit”; menjadi “penghisap”, yang akan mati jika yang dihisap telah mati
Menjadi fotokopi atau bayang-bayang orang lain; tidak memiliki rasa tanggung jawab diri; seolah-olah orang lainlah yang memiliki dan menguasai hidupnya
Menjadi konsumeris, boros, dan koruptif; takut menata dan menerima realita, tidak mau menjalani kehidupan dengan perhitungan matang, tidak sederhana, tidak apa adanya dan merugikan diri sendiri atau orang lain
Menjadi hedonis; hanya menikmati hari ini sepuasnya dengan menghalalkan segala cara, tidak peduli akan masa depan
Malas, tidak mau bekerja; hanya ingin menikmati hidup tanpa usaha keras.
Pemahaman diri tidak hanya sebatas tentang pemahaman terhadap identitas diri, namun lebih dari itu. Pemahaman diri merupakan pemahaman sebagai diri pribadi, social, spiritual dan kelebihan serta kelemahan yang ada pada diri sendiri. Pemahaman diri merupakan langkah awal dalam pembentukan konsep dan kepribadian diri. Dari sini akan mewujudkan eksistensi dan eksplorasi diri pribadi.
Tujuan Hidup.
Sebagai langkah awal untuk menjawab pertanyaan itu kiranya kita perlu memahami berbagai hal prinsip yang bisa dipahami dan dikembangkan terus-menerus dalam kehidupan.
Hidup itu adalah suatu periode yang memiliki batas waktu tertentu yang diberikan oleh Tuhan bagi manusia.
Hidup adalah suatu proses “menjadi”, yaitu menjadi manusia yang berarti dan berguna bagi hidup itu sendiri dan berguna bagi dunia.
Waktu tak akan terulang lagi. Menunda-nunda waktu dengan alasan masih banyak waktu adalah tidak beralasan.
Rentang waktu kehidupan tidak seharusnya diisi dengan cara seadanya. Manusia harus merencanakan dan mengisi kesempatan hidupnya dengan cara efektif dan produktif.
Hari ini adalah hari pertama dari sisa hidupmu. Tidak ada yang bisa memastikan kapan seseorang akan dilahirkan, sebagaimana juga tidak bisa dipastikan kapan kita akan meninggalkan dunia.
Tak selamanya manusia tergantung padaorang lain; tidak selamanya kamu bergantung padaorang tua. Suatu saat kamu harus mandiri. Karena itu, kamu harus sudahmemiliki cita-cita. Kamu harus memulai sesuatu dengan berani mengatakan, “Aku sudah mulai!”
Berdasarkan prinsip diatas, individu akan lebih mengerti tujuan hidupnya dan untuk apa dia di lahirkan di bumi ini.
Sebagai remaja dan pelajar, kamu berada pada kelompok peralihan kematangan tertentu dan menjelang pemantapan dan penitian karir. Ini adalah masa yang penting untuk memantapkan hati menuju masa depan. Oleh karena itu, seorang pelajar SMA harus berani melangkah menuju kedewasaan. Seorang yang dewasa tidak malu bertindak benar, tidak bermalasan, dan tidak dimanjakan oleh fasilitas.
Remaja atau pelajar yang memiliki prinsip harus berani menata hidupnya sendiri. Tidak seharusnya seorang pelajar melakukan hal-hal berikut ini.
Menjadi “benalu” atau “parasit”; menjadi “penghisap”, yang akan mati jika yang dihisap telah mati
Menjadi fotokopi atau bayang-bayang orang lain; tidak memiliki rasa tanggung jawab diri; seolah-olah orang lainlah yang memiliki dan menguasai hidupnya
Menjadi konsumeris, boros, dan koruptif; takut menata dan menerima realita, tidak mau menjalani kehidupan dengan perhitungan matang, tidak sederhana, tidak apa adanya dan merugikan diri sendiri atau orang lain
Menjadi hedonis; hanya menikmati hari ini sepuasnya dengan menghalalkan segala cara, tidak peduli akan masa depan
Malas, tidak mau bekerja; hanya ingin menikmati hidup tanpa usaha keras.
0 komentar: