
Penyayang
Orang penyayang adalah orang yang disayangi Allah Yang Maha Penyayang.
Maka sayangilah makhluk di bumi, niscaya kalian disayangi Dzat yang di
langit - Nabi Muhammad SAW
Khalifah Umar jatuh iba ketika
melihat seekor burung pipit yang dibuat mainan seorang anak kecil.
Beliau membelinya, lalu melepaskannya ke angkasa. Kemudian, sekian waktu
berlalu, seorang ulama bermimpi bertemu khalifah yang telah meninggal dan meyakini bahwa Sayidina Umar telah dikaruniai kebahagiaan sorga.
''Tinggalkan hambaKu ini. Jangan kalian takut-takuti. Aku
menyayanginya. Dan segala dosanya telah Kuampuni karena ia telah
menyayangi seekor burung pipit di dunia. Pahalanya, Kusayangi ia di
akhiratnya,'' terdengar suatu suara yang menghardik dua malaikat yang
mau menanyai sang Khalifah di alam kubur.
Subhanallah. Khalifah
Umar telah dikaruniai sorga karena sifat dan tindakan sayangnya, telah
melebihi kedermawanannya, keadilannya, dan kezuhudannya. Rasa sayang
kepada sesama makhluk mampu menjalin persaudaraan antarmanusia dan
melanggengkan hubungan manusia dengan alam. Rasa sayang sang Khalifah
telah menjangkau secara luas tentang kelestarian alam.
Sifat
dan perilaku kasih sayang manusia adalah gambaran pada cermin dari
sifat-sifat Allah Yang Maha Pemurah - Yang Maha Penyayang. Sifat itu
telah mengantarkan siapa pun untuk berbelaskasih kepada sesama, tanpa
memandang agama, golongan, dan kepentingan. Bahkan terhadap hewan,
tumbuhan, dan alam benda (tanah, air, api, udara, zat), tak terkecuali
sehingga hal itu merupakan pengejawantahan tanggungjawab atas
kelestarian alam.
Allahu Akbar. Seperti yang selalu disinggung
Alquran, makhluk-makhluk di luar manusia itu sesungguhnya hidup persis
seperti kita. Mereka juga bisa memberikan kasih sayangnya kepada kita
sebagai balasan kasih sayang yang kita berikan kepada mereka, sehingga
kita bersama mereka dapat hidup tenteram dan menyenangkan.
Tindakan kecil dari kita, ternyata berdampak besar bagi alam. Kasih
sayang menimbulkan kasih sayang pula. Dan itu persoalan besar bagi Tuhan
juga
Orang penyayang adalah orang yang disayangi Allah Yang Maha Penyayang. Maka sayangilah makhluk di bumi, niscaya kalian disayangi Dzat yang di langit - Nabi Muhammad SAW
Khalifah Umar jatuh iba ketika melihat seekor burung pipit yang dibuat mainan seorang anak kecil. Beliau membelinya, lalu melepaskannya ke angkasa. Kemudian, sekian waktu berlalu, seorang ulama bermimpi bertemu khalifah yang telah meninggal dan meyakini bahwa Sayidina Umar telah dikaruniai kebahagiaan sorga.
''Tinggalkan hambaKu ini. Jangan kalian takut-takuti. Aku menyayanginya. Dan segala dosanya telah Kuampuni karena ia telah menyayangi seekor burung pipit di dunia. Pahalanya, Kusayangi ia di akhiratnya,'' terdengar suatu suara yang menghardik dua malaikat yang mau menanyai sang Khalifah di alam kubur.
Subhanallah. Khalifah Umar telah dikaruniai sorga karena sifat dan tindakan sayangnya, telah melebihi kedermawanannya, keadilannya, dan kezuhudannya. Rasa sayang kepada sesama makhluk mampu menjalin persaudaraan antarmanusia dan melanggengkan hubungan manusia dengan alam. Rasa sayang sang Khalifah telah menjangkau secara luas tentang kelestarian alam.
Sifat dan perilaku kasih sayang manusia adalah gambaran pada cermin dari sifat-sifat Allah Yang Maha Pemurah - Yang Maha Penyayang. Sifat itu telah mengantarkan siapa pun untuk berbelaskasih kepada sesama, tanpa memandang agama, golongan, dan kepentingan. Bahkan terhadap hewan, tumbuhan, dan alam benda (tanah, air, api, udara, zat), tak terkecuali sehingga hal itu merupakan pengejawantahan tanggungjawab atas kelestarian alam.
Allahu Akbar. Seperti yang selalu disinggung Alquran, makhluk-makhluk di luar manusia itu sesungguhnya hidup persis seperti kita. Mereka juga bisa memberikan kasih sayangnya kepada kita sebagai balasan kasih sayang yang kita berikan kepada mereka, sehingga kita bersama mereka dapat hidup tenteram dan menyenangkan.
Tindakan kecil dari kita, ternyata berdampak besar bagi alam. Kasih sayang menimbulkan kasih sayang pula. Dan itu persoalan besar bagi Tuhan juga
0 komentar: