Rizkia Fatmawati

Tertegun raga dalam diamku
menangis pilu dalam hatiku
tersadar bahwa waktu belum lagi berpihak padaku
entah sampai kapan kan berlalu

kepedihan yang merayapi
menembus celah dinding nurani
terkurung terkekang dalam rintih
membuncah seiring tangis miris

dimana keluargaku ?
Tempat mengadu bersenda gurau
membagi bahagia maupun kisah sendu

terasingkan diri dalam kebersamaan
tiada lagi ku peroleh setitik kasih sayang
bagai tersingkir terbuang
dalam jauhnya jangkauan

sungguh diri tiada terlihat
tak ada lagi tawa hangat
jauh dari muka bersahabat
yang ada hanyalah seulas senyum getir menyayat

ya Allah, ya Illahi Robby
walau perih luka ini
walau terbuang diri ini
namun satu hal pasti
bahwa esok pagi mentari
kan tetap menyinari bumi
dan bahwa kasih sayangMu melebihi segalanya

*(dari relung hatiku yg pedih

• • 

    Lentera Hati Yang terbaik…
    Ternanti dalam kesunyian
    Mendekam di tiap hening
    Mereba di tiap kunyahan
    
    Kala jiwa terasa
    Terterpa hantaman…
    Kala tubuh mengganyun
    Gugah hati nurani…
    Tak kunjung jumpa
    Wahai pujaan hati…
    
    Maha kuasa Allah
    Penuh kebijakan
    Di hempasan hidup
    Diri terjamah
    Tangan-tangan-Nya
    Bertabur keadilan
    Takkan lengah menghujam
    Rasa yang hanyut ini
    Tertunduk semak belukar
    Kegalauan jiwa ini
    Menantikanya….menantikanya…

    sekitar sejam yang lalu · Suka · 3
  • 

    Rizkia Fatmawati Tiada niat diri tuk kembali
    menjadi bagian yang tak di ingini
    ku hanya ingin mandiri,berdikari
    ku ingin coba cari jati diri
    di bawah mimpi mimpi di malam hari
    coba bangkit dari keterpurukan diri
    walau harus berjalan sendiri
    dalam sepi sunyi
    namun ku mantapkan langkah kaki
    tuk sambut kebahagiaan hakiki

    sekitar sejam yang lalu melalui seluler · Suka · 1
  • 

    Lentera Hati Tuhan
    Telah Kau ciptakan
    Tari sunyi
    Dengan gerak beku
    Musik kelu
    
    Tuhan
    Kami antar penari sepi
    Kerumahnya yang baru
    Beratap langit biru
    Ia hamba – Mu
    
    Tuhan
    Izinkan kami
    Berharap dan meminta
    Sambil menitikkan air mata
    Beri kepada penari sepi
    Kasih – Mu yang abadi

    sekitar sejam yang lalu · Suka · 1
• Tulis komentar...